Generasi awal pemimpin bangsa Indonesia adalah pemikir dan konseptor

Generasi awal pemimpin bangsa Indonesia adalah pemikir dan konseptor. Jauh sebelum Indonesia merdeka, gagasan-gagasan ideal mengenai Indonesia masa depan sudah dimatangkan dalam pemikiran para pendiri bangsa. Sebut saja: Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan lain-lain.

Tidak terkecuali gagasan mengenai strategi perekonomian. Artikel kali ini mencoba menelusuri strategi perekonomian salah seorang pendiri bangsa: Soekarno. Frans Seda, yang pernah menjadi menteri menjelang akhir kekuasaan Bung Karno, menganggap pengetahuan Bung Karno tentang ekonomi sangatlah berbobot. .

Zaman ketika Bung Karno membentuk pemikirannya, kira-kira di awal abad ke-20, pengaruh marxisme sangat mencolok. Soekarno sendiri mencoba menggunakan analisa marxisme untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi Indonesia. .

Untuk mengurai pemikiran Bung Karno mengenai strategi perekonomian, saya akan bertolak pada salah satu pidato Bung Karno. Pada tahun 1963, Bung Karno menyampaikan pidato berjudul “Deklarasi Ekonomi”. Meski tidak terlalu panjang dan mendetail, namun pidato itu cukup memadai guna mengantar kita memahami strategi dasar pemikiran Bung Karno. .

Dua tahap revolusi

Bung Karno, seperti juga Bung Hatta, meletakkan politik sebagai pembuka jalan bagi kebijakan perekonomian. Jadi, politik mempanglimai proses pembangunan ekonomi nasional.

Soekarno memaknai proses perjuangan bangsa menggapai cita-citanya sebagai sebuah proses revolusi. Di sini, ia membagi dua tahap revolusi Indonesia: tahap pertama adalah nasional demokratis dan tahap kedua disebut revolusi sosialis.

Tapi dua-tahapan ini tidak dipisahkan oleh tembok; tidak terpisahkah alias tidak terputus-putus. Bagi Bung Karno, revolusi nasional-demokratis merupakan prasayarat dan sekaligus persiapan menuju tahap revolusi sosialis. Ada kemiripan dengan gagasan Lenin: dua tahap revolusi yang tidak terinterupsi.

Pada tahap revolusi nasional-demokratis itu, politik perekonomian Indonesia harus berjuang menghapuskan sisa-sisa feodalisme dan imperialisme. Sedangkan pada tahap revolusi sosialis, tugas perekonomian Indonesia adalah menciptakan masyarakat tanpa penghisapan manusia atas manusia (tanpa exploitation de I’homme par I’homme).

Di sini, perlu ditekankan, bahwa Soekarno menolak pandangan kaum evolusioner tentang keniscayaan transisi dari pertanian yang bercampur dengan industri kecil menuju tingkat kapitalisme industrial.

Soekarno juga menentang pendapat kaum fasen-sprong, bahwa masyarakat agraris bisa langsung meloncat ke masyarakat sosialis tanpa melalui kapitalisme.

Soekarno, seorang penganut materialisme-historis, menganggap dua pendapat di atas tidak sesuai dengan hukum objektif perkembangan sejarah. Tahap industrialisasi, misalnya, tidak akan tercapai jikalau ekonomi nasional dibelenggu oleh feodalisme dan imperialisme.

Strategi dasar perekonomian

Kita sedang dalam tahap revolusi nasional-demokratis. Pada tahap ini, seperti diterangkan Soekarno, tugas ekonomi kita adalah menghapus sisa-sisa imperialisme dan feodalisme di lapanngan ekonomi.

Di sini, Soekarno menjelaskan, pada tahap nasional-demokratis mutlak diadakan mobilisasi seluruh potensi ekonomi nasional, baik potensi pemerintah maupun koperasi dan usaha swasta, guna meningkatkan produksi dan menambah penghasilan negara.

Soekarno mengatakan: “..yang harus diselenggarakan sekarang ialah memperbesar produksi berdasarkan kekayaan alam yang berlimpah-limpah dan meletakkan dasar-dasar untuk memulai industrialisasi.”

Soekarno menyakini, di negara baru merdeka seperti Indonesia, modal utama pembangunannya adalah kekayaan alam. Dengan demikian, titik tekan utama pembangunan adalah pertanian dan perkebunan. Disamping, pemerintah juga mulai mengelola kekayaan pertambangan.

Ada yang menarik dari pemikiran ekonomi Bung Karno: ia meletakkan massa rakyat sebagai tulang-punggung pembangunan ekonomi. Nah, kekuatan massa rakyat inilah yang diolah dengan semangat gotong-royong. Inilah yang sering dilupakan ekonom-ekonom sekarang!

Soekarno faham betul, bahwa sekalipun imperialisme bisa dipukul di dalam negeri, tetapi secara internasional ia akan terus menciptakan rintangan. Makanya, agar ekonomi Indonesia tidak terisolasi, maka mutlak kerjasama ekonomi dan perdagangan terutama dengan negara-negara “new emerging forces” (Nefo), yakni negara-negara anti-kolonial yang baru merdeka dan blok sosialis.

Soekarno juga menganjurkan agar pembangunan dimulai dari “modal dan kekuatan yang kita punyai”. Saya kira, ini adalah prinsip dasar pemikiran Soekarno: “self-reliance” (jiwa yang percaya kepada kekuatan sendiri) dan “self help” (jiwa berdikari) —yang kemudian disempurnakan menjadi konsep Berdikari.

Ada tiga syarat mutlak memulai pembangunan nasional:

Pertama, penguasaan bangsa Indonesia atas keseluruhan aktivitas ekonomi. Ini penting guna melikuidasi sisa-sisa ekonomi kolonialis dan imperialis, yang selalu merintangi rencana pembangunan revolusioner. Pada tahun 1960-an, kata Soekarno, 80% aktivitas ekonomi sudah ditangan bangsa Indonesia.

Kedua, pemerintah harus menyusun rencana aktivitas ekonominya secara konsepsional, organisasional, dan struktural. Pada saat itu, bangsa Indonesia sudah punya program yang disebut “Rencana Pembangunan Semesta Berencana”.

Ketiga, memperkuat tenaga-tenaga revolusi sebagai inti atau tulang-punggung dari pembangunan ekonomi.

Berikut beberapa rancangan konsepsional, organisasional, dan struktural untuk memulai pembangunan:

1.Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang sudah disahkan dan ditetapkan MPRS.
2.Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA 1960) dan Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil.
3.Peranan pemerintah dalam industrialisasi dan perdagangan internasional.
4.Penyusunan PN, PDN, BPU, Dewan Perusahaan, OPS, Koperasi dan sebagainya.

Nah, ada satu lagi sikap Bung Karno yang menarik: janganlah rakyat menganggap negara sebagai sinterklas, yakni pemberi segala-galanya. Soekarno menekankan bahwa capaian ekonomi haruslah merupakan hasil perjuangan rakyat Indonesia bersama pemerintah.

Bagi Soekarno, sosialisme Indonesia tidaklah jatuh dari langit sebagai air embun di waktu malam, melainkan sebagai hasil keringat perjuangan bangsa Indonesia. Sosialisme Indonesia sebagai hasil pembantingan-tulang dan penguluran tenaga bangsa Indonesia.
Generasi awal pemimpin bangsa Indonesia adalah pemikir dan konseptor. Jauh sebelum Indonesia merdeka, gagasan-gagasan ideal mengenai Indonesia masa depan sudah dimatangkan dalam pemikiran para pendiri bangsa. Sebut saja: Tan Malaka, Soekarno, Hatta, Sjahrir, dan lain-lain.

Tidak terkecuali gagasan mengenai strategi perekonomian. Artikel kali ini mencoba menelusuri strategi perekonomian salah seorang pendiri bangsa: Soekarno. Frans Seda, yang pernah menjadi menteri menjelang akhir kekuasaan Bung Karno, menganggap pengetahuan Bung Karno tentang ekonomi sangatlah berbobot. .

Zaman ketika Bung Karno membentuk pemikirannya, kira-kira di awal abad ke-20, pengaruh marxisme sangat mencolok. Soekarno sendiri mencoba menggunakan analisa marxisme untuk menjawab persoalan-persoalan ekonomi Indonesia. .

Untuk mengurai pemikiran Bung Karno mengenai strategi perekonomian, saya akan bertolak pada salah satu pidato Bung Karno. Pada tahun 1963, Bung Karno menyampaikan pidato berjudul “Deklarasi Ekonomi”. Meski tidak terlalu panjang dan mendetail, namun pidato itu cukup memadai guna mengantar kita memahami strategi dasar pemikiran Bung Karno. .

Dua tahap revolusi

Bung Karno, seperti juga Bung Hatta, meletakkan politik sebagai pembuka jalan bagi kebijakan perekonomian. Jadi, politik mempanglimai proses pembangunan ekonomi nasional.

Soekarno memaknai proses perjuangan bangsa menggapai cita-citanya sebagai sebuah proses revolusi. Di sini, ia membagi dua tahap revolusi Indonesia: tahap pertama adalah nasional demokratis dan tahap kedua disebut revolusi sosialis.

Tapi dua-tahapan ini tidak dipisahkan oleh tembok; tidak terpisahkah alias tidak terputus-putus. Bagi Bung Karno, revolusi nasional-demokratis merupakan prasayarat dan sekaligus persiapan menuju tahap revolusi sosialis. Ada kemiripan dengan gagasan Lenin: dua tahap revolusi yang tidak terinterupsi.

Pada tahap revolusi nasional-demokratis itu, politik perekonomian Indonesia harus berjuang menghapuskan sisa-sisa feodalisme dan imperialisme. Sedangkan pada tahap revolusi sosialis, tugas perekonomian Indonesia adalah menciptakan masyarakat tanpa penghisapan manusia atas manusia (tanpa exploitation de I’homme par I’homme).

Di sini, perlu ditekankan, bahwa Soekarno menolak pandangan kaum evolusioner tentang keniscayaan transisi dari pertanian yang bercampur dengan industri kecil menuju tingkat kapitalisme industrial.

Soekarno juga menentang pendapat kaum fasen-sprong, bahwa masyarakat agraris bisa langsung meloncat ke masyarakat sosialis tanpa melalui kapitalisme.

Soekarno, seorang penganut materialisme-historis, menganggap dua pendapat di atas tidak sesuai dengan hukum objektif perkembangan sejarah. Tahap industrialisasi, misalnya, tidak akan tercapai jikalau ekonomi nasional dibelenggu oleh feodalisme dan imperialisme.

Strategi dasar perekonomian

Kita sedang dalam tahap revolusi nasional-demokratis. Pada tahap ini, seperti diterangkan Soekarno, tugas ekonomi kita adalah menghapus sisa-sisa imperialisme dan feodalisme di lapanngan ekonomi.

Di sini, Soekarno menjelaskan, pada tahap nasional-demokratis mutlak diadakan mobilisasi seluruh potensi ekonomi nasional, baik potensi pemerintah maupun koperasi dan usaha swasta, guna meningkatkan produksi dan menambah penghasilan negara.

Soekarno mengatakan: “..yang harus diselenggarakan sekarang ialah memperbesar produksi berdasarkan kekayaan alam yang berlimpah-limpah dan meletakkan dasar-dasar untuk memulai industrialisasi.”

Soekarno menyakini, di negara baru merdeka seperti Indonesia, modal utama pembangunannya adalah kekayaan alam. Dengan demikian, titik tekan utama pembangunan adalah pertanian dan perkebunan. Disamping, pemerintah juga mulai mengelola kekayaan pertambangan.

Ada yang menarik dari pemikiran ekonomi Bung Karno: ia meletakkan massa rakyat sebagai tulang-punggung pembangunan ekonomi. Nah, kekuatan massa rakyat inilah yang diolah dengan semangat gotong-royong. Inilah yang sering dilupakan ekonom-ekonom sekarang!

Soekarno faham betul, bahwa sekalipun imperialisme bisa dipukul di dalam negeri, tetapi secara internasional ia akan terus menciptakan rintangan. Makanya, agar ekonomi Indonesia tidak terisolasi, maka mutlak kerjasama ekonomi dan perdagangan terutama dengan negara-negara “new emerging forces” (Nefo), yakni negara-negara anti-kolonial yang baru merdeka dan blok sosialis.

Soekarno juga menganjurkan agar pembangunan dimulai dari “modal dan kekuatan yang kita punyai”. Saya kira, ini adalah prinsip dasar pemikiran Soekarno: “self-reliance” (jiwa yang percaya kepada kekuatan sendiri) dan “self help” (jiwa berdikari) —yang kemudian disempurnakan menjadi konsep Berdikari.

Ada tiga syarat mutlak memulai pembangunan nasional:

Pertama, penguasaan bangsa Indonesia atas keseluruhan aktivitas ekonomi. Ini penting guna melikuidasi sisa-sisa ekonomi kolonialis dan imperialis, yang selalu merintangi rencana pembangunan revolusioner. Pada tahun 1960-an, kata Soekarno, 80% aktivitas ekonomi sudah ditangan bangsa Indonesia.

Kedua, pemerintah harus menyusun rencana aktivitas ekonominya secara konsepsional, organisasional, dan struktural. Pada saat itu, bangsa Indonesia sudah punya program yang disebut “Rencana Pembangunan Semesta Berencana”.

Ketiga, memperkuat tenaga-tenaga revolusi sebagai inti atau tulang-punggung dari pembangunan ekonomi.

Berikut beberapa rancangan konsepsional, organisasional, dan struktural untuk memulai pembangunan:

1.Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana yang sudah disahkan dan ditetapkan MPRS.
2.Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA 1960) dan Undang-Undang Perjanjian Bagi Hasil.
3.Peranan pemerintah dalam industrialisasi dan perdagangan internasional.
4.Penyusunan PN, PDN, BPU, Dewan Perusahaan, OPS, Koperasi dan sebagainya.

Nah, ada satu lagi sikap Bung Karno yang menarik: janganlah rakyat menganggap negara sebagai sinterklas, yakni pemberi segala-galanya. Soekarno menekankan bahwa capaian ekonomi haruslah merupakan hasil perjuangan rakyat Indonesia bersama pemerintah.

Bagi Soekarno, sosialisme Indonesia tidaklah jatuh dari langit sebagai air embun di waktu malam, melainkan sebagai hasil keringat perjuangan bangsa Indonesia. Sosialisme Indonesia sebagai hasil pembantingan-tulang dan penguluran tenaga bangsa Indonesia.

Sifat amanah adalah sifat mulia yang adalah dituntut dalam Islam

Sifat amanah adalah sifat mulia yang adalah dituntut dalam Islam , oleh itu sebagai seorang mukmin perlu memastikan sifat amanah ada pada diri mereka . Sifat amanah adalah antara sifat yang dituntut oleh Islam iaitu pada setiap orang samada orang bawahan atau orang atasan . Berlawanan dengan sifat amanah adalah sifat khianat. Syariat Islam sangat memberi perhatian berkaitan sifat amanah dan jika kita tak amanah , di akhirat kelak kita akan dipertanggungjawapkan dihadapan Allah dari apa yang kita buat didunia ini . Didunia pun banyak mereka yang tak beramanah menerima hukuman. Disini saya sertakan beberapa ayat ayat Al Quran dan hadis hadis nabi berkaitan sifat amanah yang dituntut oleh agama Islam .

Allah s.w.t berfirman:“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (Al Mukminuun : 8).

Allah s.w.t berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Al Anfaal : 27)

Allah s.w.t berfirman:“Sesungguhnya kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesunguhnya tabiat kebaikan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan (Al Ahzab : 72)

Allah s.w.t berfirman:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(An Nisaa : 58)

Allah s.w.t berfirman:“Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah, Rabb-Nya.” (Al Baqarah : 283).

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Orang yang dimintai pendapat adalah orang yang memperoleh amanat.” (HR.Tirmidzi).

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Tunaikanlah amanat kepada orang yang mempercayakan kepadamu dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Dari Jabur bin Abdillah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Apabila seseorang menceritakan suatu cerita, kemudian menengok (ke kanan dan ke kiri), perkataan itu adalah amanat.” (HR. Tirmidzi).

Dari Ubadat bin As-Samir , Rasulullah s.a.w, bersabda,
“Berikanlah padaku enam jaminan dari diri kamu, aku menjamin Syurga untuk kamu:
Pertama : Benar bila berkata.
Kedua : Menepati janji.
Ketiga : Menunaikan amanah.
Keempat : Pejamkanlah mata kamu daripada yang ditegah (tidak melihat perkara maksiat)
Kelima : Peliharalah faraj (kemaluan) kamu. (tidak berzina)
Keenam : Tahanlah tangan kamu. (tidak mencuri, tidak mengambil rasuah, tidak memukul orang dan tidak menulis sesuatu berita fitnah)
(HR Imam Ahmad,Ibnu Hibban Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Rasulullah s.a.w, bersabda,”Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak beramanah dan tidak sempurna agama bagi orang yang tidak menepati janji” (HR Ahmad).

Rasulullah s.a.w, bersabda,“Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak beramanah dan tidak diterima sembahyang orang yang tidak bersuci dan tidak sempurna agama, orang yang tidak diterima sembahyangnya” (HR At-Tabrani).“

Rasulullah s.a.w, bersabda,“Tiada iman pada orang yang tidak beramanah” (HR Ahmad)

Sifat amanah sangat ditekankan oleh Islam , oleh itu marilah kita menjadi sesorang yang beramanah , semoga kehidupan kita diberkati dan dirahmati Allah sama ada didunia dan diakhirat . Sekian artikel berkaitan sifat amanah yang sangat dituntut dalam Islam .Wallahu a’lam.
Sifat amanah adalah sifat mulia yang adalah dituntut dalam Islam , oleh itu sebagai seorang mukmin perlu memastikan sifat amanah ada pada diri mereka . Sifat amanah adalah antara sifat yang dituntut oleh Islam iaitu pada setiap orang samada orang bawahan atau orang atasan . Berlawanan dengan sifat amanah adalah sifat khianat. Syariat Islam sangat memberi perhatian berkaitan sifat amanah dan jika kita tak amanah , di akhirat kelak kita akan dipertanggungjawapkan dihadapan Allah dari apa yang kita buat didunia ini . Didunia pun banyak mereka yang tak beramanah menerima hukuman. Disini saya sertakan beberapa ayat ayat Al Quran dan hadis hadis nabi berkaitan sifat amanah yang dituntut oleh agama Islam .

Allah s.w.t berfirman:“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (Al Mukminuun : 8).

Allah s.w.t berfirman:“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Al Anfaal : 27)

Allah s.w.t berfirman:“Sesungguhnya kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (kami) kepada langit dan bumi serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan (pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya. (Ingatlah) sesunguhnya tabiat kebaikan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan (Al Ahzab : 72)

Allah s.w.t berfirman:“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(An Nisaa : 58)

Allah s.w.t berfirman:“Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah, Rabb-Nya.” (Al Baqarah : 283).

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Orang yang dimintai pendapat adalah orang yang memperoleh amanat.” (HR.Tirmidzi).

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Tunaikanlah amanat kepada orang yang mempercayakan kepadamu dan janganlah kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Dari Jabur bin Abdillah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda, “Apabila seseorang menceritakan suatu cerita, kemudian menengok (ke kanan dan ke kiri), perkataan itu adalah amanat.” (HR. Tirmidzi).

Dari Ubadat bin As-Samir , Rasulullah s.a.w, bersabda,
“Berikanlah padaku enam jaminan dari diri kamu, aku menjamin Syurga untuk kamu:
Pertama : Benar bila berkata.
Kedua : Menepati janji.
Ketiga : Menunaikan amanah.
Keempat : Pejamkanlah mata kamu daripada yang ditegah (tidak melihat perkara maksiat)
Kelima : Peliharalah faraj (kemaluan) kamu. (tidak berzina)
Keenam : Tahanlah tangan kamu. (tidak mencuri, tidak mengambil rasuah, tidak memukul orang dan tidak menulis sesuatu berita fitnah)
(HR Imam Ahmad,Ibnu Hibban Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Rasulullah s.a.w, bersabda,”Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak beramanah dan tidak sempurna agama bagi orang yang tidak menepati janji” (HR Ahmad).

Rasulullah s.a.w, bersabda,“Tidak sempurna iman bagi orang yang tidak beramanah dan tidak diterima sembahyang orang yang tidak bersuci dan tidak sempurna agama, orang yang tidak diterima sembahyangnya” (HR At-Tabrani).“

Rasulullah s.a.w, bersabda,“Tiada iman pada orang yang tidak beramanah” (HR Ahmad)

Sifat amanah sangat ditekankan oleh Islam , oleh itu marilah kita menjadi sesorang yang beramanah , semoga kehidupan kita diberkati dan dirahmati Allah sama ada didunia dan diakhirat . Sekian artikel berkaitan sifat amanah yang sangat dituntut dalam Islam .Wallahu a’lam.

Memahami Kembali Makna Idul Fitri bagi umat islam

Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.

Idul Fitri (kembali ke fitrah), ya suatu hari raya yang dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh. Dinamakan Idul Fitri karena manusia pada hari itu laksana seorang bayi yang baru keluar dari dalam kandungan yang tidak mempunyai dosa dan salah.

Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan an, sebagaimana yang terekam dalam surah al-A’raf (7) ayat 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”).

Seiring dengan perkembangan itu sendiri, banyak di antara manusia dalam perjalanan hidupnya yang melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu, memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuah keharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.

Cara Menghapus Dosa Kepada Allah Adalah dengan Taubat

Dosa merupakan catatan keburukan di sisi Allah yang telah dilakukan oleh setiap manusia karena mereka tidak menjalankan perintah atau karena mereka melanggar larangan Allah dan RasulNya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan khusus yang dikhususkan Allah untuk Umat Islam. Di bulan ini terdapat maghfirah, rahmah dan itqun minan nar. Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi sarana umat manusia untuk memohon dan meminta pengampunan dari Allah dengan jalan melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih. Sebagaimana hadis Rasul:

أخرج البخاري: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

(Dari Muhammad bin Salam dari Muhammad bin Faudhail dari Yahya bin Sa’id dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan kepercayaan bahwa perintah puasa itu dari Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosanya).

Begitu juga Allah menyediakan Qiyam Ramadhan (Tarawih) sebagai sarana penghapusan dosa apabila dilakukan karena Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam hadis shahih pada kitab Sunan Abi Dawud

أخرج ابي داود : حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُتَوَكِّلِ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ الْحَسَنُ فِي حَدِيثِهِ وَمَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ بِعَزِيمَةٍ ثُمَّ يَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ كَانَ اْلأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ فِي خِلاَفَةِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَصَدْرًا مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

(Dari al-Hasan bin Ali dan Muhammad bin al-Mutawakkil keduanya dari Abd al-Razaq dari al-Ma’mar dari al-Hasan dan Malik bin Anas dari al-Zuhri dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW senang melaksanakan Qiyam Ramadhan (Tarawih) meskipun tidak mewajibkannya. Kemudian bersabda :”Barangsiapa melaksanakan Qiyam ramadhan (tarawih) karena Allah dan mencari pahala dari Allah akan diampuni dosanya yang telah lalu. Kemudian Rasulullah wafat, sedang masalah Qiyam Ramadhan tetap seperti sediakala pada pemerintahan Abu Bakar dan pada awal pemerintahan Umar bin Khattab).

Dengan rajin dan tekun melaksanakan puasa dan shalat tarawih dengan tulus mencari ridho dan pahala dari Allah, niscaya dosa dan kesalahan kita kepada Allah telah terampuni kecuali dosa syirik sehingga kita menjadi hamba yang bersih dari dosa. Setelah dosa kita diampuni Allah, maka tahapan selanjutnya adalah membersihkan dosa kita kepada sesama manusia.

Idul Fitri atau kembali ke fitrah akan sempurna tatkala terhapusnya dosa kita kepada Allah diikuti dengan terhapusnya dosa kita kepada sesama manusia. Terhapusnya dosa kepada sesama manusia dengan jalan kita memohon maaf dan memaafkan orang lain.

Nah, dengan momentum Idul Fitri ini kita mari jadikan sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka. Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian. Sehingga orang yang dalam dirinya ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan pemutus kasih sayang (Qathiul Rahim). Orang yang memutuskan kasih sayang (Qathiul Rahim) dalam hadis shahih dijelaskan bahwa mereka ini tidak akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasul:

أخرج البخاري: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ إِنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

(Dari Yahya bin Bukair dari al-Lais dari Uqail dari Ibn Syihab bahwa Muhammad bin Jubair bin Muth’im berkata bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda : pemutus kasih sayang tidak akan masuk surga).

Di hadis lain juga dijelaskan:

أخرج أحمد: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي الْخَزْرَجُ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ السَّعْدِيَّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ يَعْنِي مَوْلَى عُثْمَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ

(Dari Yunus bin Muhammad dari al-Khazraj (Ibn Usman al-Sa’diy dari Abi Ayub (Maula Usman) dari Abi Hurairah berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sungguh perbuatan Bani Adam (manusia) dilaporkan setiap kamis malam jum’at, maka tidak akan diterima perbuatan (baik) orang yang memutuskan kasih sayang).

Di samping kita meminta maaf dan memberi maaf, kita juga harus dan wajib sebisa mungkin menjadi pribadi pemaaf. Memberi maaf berbeda dengan pemaaf. Kalau memberi maaf itu terjadi ketika ada orang yang meminta maaf, sedang pemaaf adalah orang yang memberi maaf atas kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf kepadanya. Hal ini dengan tegas ada dalam surah Ali-Imran (3) ayat 134 :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Penghuni surga adalah) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dengan demikian, mari kita jadikan Idul Fitri tahun ini berbeda dengan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya karena kita telah memahami akan makna Idul Fitri. Dengan kita maksimalkan bersilaturahim untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah fitri (suci).

Dengan momentum ini pula, saya Muhammad Makmun sebagai mahluk yang banyak dan penuh dengan kesalahan dan dosa, baik yang saya sengaja atau tidak, dengan tulus saya memohon maaf lahir batin atas semua kesalahan dan dosa saya kepada anda semua. Begitu juga sebaliknya, jika ada kesalahan dan dosa anda semua kepada saya, dengan lapang dada saya memaafkan anda. Dengan harapan, semoga kita semua menjadi manusia bersih sebagaimana bayi yang baru dilahirkan dari kandungan yang tak punya salah dan dosa.

من العائدين والفائزين, كل عام وأنتم بخير

Kami segenap pengelola program amanahsistem.com Mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir maupun batin.
Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak setiap orang yang ada adalah kebahagiaan dan kemenangan. Dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh.

Dalam Idul Fitri juga ditandai dengan adanya ”mudik (pulang kampung)” yang notabene hanya ada di Indonesia. Selain itu, hari raya Idul Fitri juga kerap ditandai dengan hampir 90% mereka memakai sesuatu yang baru, mulai dari pakaian baru, sepatu baru, sepeda baru, mobil baru, atau bahkan istri baru (bagi yang baru menikah). Maklum saja karena perputaran uang terbesar ada pada saat Lebaran. Kalau sudah demikian, bagaimana sebenarnya makna dari Idul Fitri itu sendiri. Apakah Idul Fitri cukup ditandai dengan sesuatu yang baru, atau dengan mudik untuk bersilaturrahim kepada sanak saudara dan kerabat?.

Idul Fitri (kembali ke fitrah), ya suatu hari raya yang dirayakan setelah umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan satu bulan penuh. Dinamakan Idul Fitri karena manusia pada hari itu laksana seorang bayi yang baru keluar dari dalam kandungan yang tidak mempunyai dosa dan salah.

Idul Fitri juga diartikan dengan kembali ke fitrah (awal kejadian). Dalam arti mulai hari itu dan seterusnya, diharapkan kita semua kembali pada fitrah. Di mana pada awal kejadian, semua manusia dalam keadaan mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Dalam istilah sekarang ini dikenal dengan ”Perjanjian Primordial” sebuah perjanjian antara manusia dengan Allah yang berisi pengakuan ke Tuhan an, sebagaimana yang terekam dalam surah al-A’raf (7) ayat 172 :

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

(Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhan-mu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”).

Seiring dengan perkembangan itu sendiri, banyak di antara manusia dalam perjalanan hidupnya yang melupakan Allah serta telah melakukan dosa dan salah kepada Allah dan kepada sesama manusia. Untuk itu, memahami kembali makna Idul Fitri (kembali ke fitrah) dengan membangun kembali pengabdian hanya kepada Allah adalah sebuah keharusan sehingga kita semua dapat menjadi hamba-hamba muttaqin dan hamba yang tidak mempunyai dosa. Dosa kepada Allah terhapus dengan jalan bertaubat dan dosa kepada sesama manusia dapat terhapus dengan silaturrahim.

Cara Menghapus Dosa Kepada Allah Adalah dengan Taubat

Dosa merupakan catatan keburukan di sisi Allah yang telah dilakukan oleh setiap manusia karena mereka tidak menjalankan perintah atau karena mereka melanggar larangan Allah dan RasulNya.

Bulan Ramadhan merupakan bulan khusus yang dikhususkan Allah untuk Umat Islam. Di bulan ini terdapat maghfirah, rahmah dan itqun minan nar. Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi sarana umat manusia untuk memohon dan meminta pengampunan dari Allah dengan jalan melaksanakan ibadah puasa dan shalat tarawih. Sebagaimana hadis Rasul:

أخرج البخاري: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلاَمٍ قَالَ أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

(Dari Muhammad bin Salam dari Muhammad bin Faudhail dari Yahya bin Sa’id dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang berpuasa pada bulan ramadhan dengan kepercayaan bahwa perintah puasa itu dari Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosanya).

Begitu juga Allah menyediakan Qiyam Ramadhan (Tarawih) sebagai sarana penghapusan dosa apabila dilakukan karena Allah dan hanya mengharap pahala dari Allah. Sebagaimana ditegaskan dalam hadis shahih pada kitab Sunan Abi Dawud

أخرج ابي داود : حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ وَمُحَمَّدُ بْنُ الْمُتَوَكِّلِ قَالاَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ أَخْبَرَنَا مَعْمَرٌ قَالَ الْحَسَنُ فِي حَدِيثِهِ وَمَالِكُ بْنُ أَنَسٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ بِعَزِيمَةٍ ثُمَّ يَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ كَانَ اْلأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ فِي خِلاَفَةِ أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَصَدْرًا مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

(Dari al-Hasan bin Ali dan Muhammad bin al-Mutawakkil keduanya dari Abd al-Razaq dari al-Ma’mar dari al-Hasan dan Malik bin Anas dari al-Zuhri dari Abi Salamah dari Abi Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW senang melaksanakan Qiyam Ramadhan (Tarawih) meskipun tidak mewajibkannya. Kemudian bersabda :”Barangsiapa melaksanakan Qiyam ramadhan (tarawih) karena Allah dan mencari pahala dari Allah akan diampuni dosanya yang telah lalu. Kemudian Rasulullah wafat, sedang masalah Qiyam Ramadhan tetap seperti sediakala pada pemerintahan Abu Bakar dan pada awal pemerintahan Umar bin Khattab).

Dengan rajin dan tekun melaksanakan puasa dan shalat tarawih dengan tulus mencari ridho dan pahala dari Allah, niscaya dosa dan kesalahan kita kepada Allah telah terampuni kecuali dosa syirik sehingga kita menjadi hamba yang bersih dari dosa. Setelah dosa kita diampuni Allah, maka tahapan selanjutnya adalah membersihkan dosa kita kepada sesama manusia.

Idul Fitri atau kembali ke fitrah akan sempurna tatkala terhapusnya dosa kita kepada Allah diikuti dengan terhapusnya dosa kita kepada sesama manusia. Terhapusnya dosa kepada sesama manusia dengan jalan kita memohon maaf dan memaafkan orang lain.

Nah, dengan momentum Idul Fitri ini kita mari jadikan sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain dengan bersilaturrahim (menyambung kasih sayang) baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga serta teman dan relasi kita ketika ada kebencian terhadap mereka. Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian. Sehingga orang yang dalam dirinya ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan pemutus kasih sayang (Qathiul Rahim). Orang yang memutuskan kasih sayang (Qathiul Rahim) dalam hadis shahih dijelaskan bahwa mereka ini tidak akan masuk surga. Sebagaimana sabda Rasul:

أخرج البخاري: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ إِنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

(Dari Yahya bin Bukair dari al-Lais dari Uqail dari Ibn Syihab bahwa Muhammad bin Jubair bin Muth’im berkata bahwa ia mendengar Nabi SAW bersabda : pemutus kasih sayang tidak akan masuk surga).

Di hadis lain juga dijelaskan:

أخرج أحمد: حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنِي الْخَزْرَجُ يَعْنِي ابْنَ عُثْمَانَ السَّعْدِيَّ عَنْ أَبِي أَيُّوبَ يَعْنِي مَوْلَى عُثْمَانَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَعْمَالَ بَنِي آدَمَ تُعْرَضُ كُلَّ خَمِيسٍ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَلاَ يُقْبَلُ عَمَلُ قَاطِعِ رَحِمٍ

(Dari Yunus bin Muhammad dari al-Khazraj (Ibn Usman al-Sa’diy dari Abi Ayub (Maula Usman) dari Abi Hurairah berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : Sungguh perbuatan Bani Adam (manusia) dilaporkan setiap kamis malam jum’at, maka tidak akan diterima perbuatan (baik) orang yang memutuskan kasih sayang).

Di samping kita meminta maaf dan memberi maaf, kita juga harus dan wajib sebisa mungkin menjadi pribadi pemaaf. Memberi maaf berbeda dengan pemaaf. Kalau memberi maaf itu terjadi ketika ada orang yang meminta maaf, sedang pemaaf adalah orang yang memberi maaf atas kesalahan orang lain sebelum orang tersebut meminta maaf kepadanya. Hal ini dengan tegas ada dalam surah Ali-Imran (3) ayat 134 :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Penghuni surga adalah) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dengan demikian, mari kita jadikan Idul Fitri tahun ini berbeda dengan Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya karena kita telah memahami akan makna Idul Fitri. Dengan kita maksimalkan bersilaturahim untuk meminta maaf, memberi maaf dan menjadi seorang pemaaf. Jangan biarkan kedengkian dan kebencian merasuk kembali ke jiwa kita yang telah fitri (suci).

Dengan momentum ini pula, saya Muhammad Makmun sebagai mahluk yang banyak dan penuh dengan kesalahan dan dosa, baik yang saya sengaja atau tidak, dengan tulus saya memohon maaf lahir batin atas semua kesalahan dan dosa saya kepada anda semua. Begitu juga sebaliknya, jika ada kesalahan dan dosa anda semua kepada saya, dengan lapang dada saya memaafkan anda. Dengan harapan, semoga kita semua menjadi manusia bersih sebagaimana bayi yang baru dilahirkan dari kandungan yang tak punya salah dan dosa.

من العائدين والفائزين, كل عام وأنتم بخير

Kami segenap pengelola program amanahsistem.com Mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir maupun batin.

Pengertian Investasi Secara Umum

Investasi tentu saja sebuah istilah yang tidak asing lagi ditelinga kita.sejak dulu investasi merupakan salah satu kegiatan primadona dalam kaitannya memenuhi kebutuhan atau keinginan seseorang. Mungkin anda juga saat ini sedang berinvestasi Emas,Rumah,properti,Investasi onlin atau apapun itu,yang pasti investasi,Investasi merupakan sarana untuk menjadikan nilai tambah terhadap modal yang kita miliki. Untuk lebih jelasnya saya akan terangkan secara sederhana dan singkat apa sebenarnya investasi dan instrumen-instrumen apa saja yang bisa dijadikan pilihan para investor .

Pengertian Investasi

Saya yakin anda tentu sangat memahami atau setidaknya telah mendengar apa yang disebut investasi.
Investasi selalu disangkut pautkan dengan kekayaan yang ada pada seseorang.Mengapa?Karena investasi bagi sebagian orang merupakan salahsatu “simbol jalan”menuju kesejahtraan materi.

Lalu pertanyaannya,mengapa masih banyak orang yang telah melakukan investasi masih belum bisa menikmati hasil investasinya? Hal ini tidak lain karena banyak orang yang ingin menikmati hasil investasi secara cepat,Misalnya baru saja mendapatkan beberapa puluh juta rupiah,orang tersebut membeli barang-barang yang bersifat produktif, Seperti mobil baru padahal ia masih mempunyai mobil yang kondisinya masih baik dan layak untuk digunakan, Atau membeli ponsel terbaru dengan harga yang mahal.Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang pada akhirnya menyebabkan orang tersebut gagal menikmati hasil jerih payahnya atau gagal menikmati hasil dari investasinya.

Selama ini saya yakin anda sudah mempunyai kehidupan yang cukup dari hasil kerja di kantor atau pekerjaan lainnya.Bisa jadi kehidupan primer anda terpenuhi dengan gaji bulanan.Namun bagaimana ketika gaya hidup anda menuntut anda untuk bisa memenuhi kebutuhan yang lain,

Hal ini tentu saja akan menjadikan gaji bulanan anda atau penghasilan bulanan anda akan menjadi ketar-ketir karena tidak adanya income tambahan.Oleh karena itu investasi menjadi salah satu jalan untuk menututupi kebutuhan dan gaya hidup yang anda inginkan.
Investasi berkaitan erat dengan akumulasi suatu bentuk aset.dengan harapat aset tersebut memberikan keuntungan bagi sipemilik aset pada masa yang akan datang .

Sederhananya,Investasi kumpulan aset yang apabila suatu waktu nilainya melebihi harga perolehan aset secara signifikan.seperti menyimpan uang di bank selain aman anda akan mendapat ke untungan berupa bunga atas uang yang di tabung di bank,bisa jadi tabungan itu kita sebut sebagai aset.namun sangatlah berbeda ketika uang tersebut kita simpan dibawah bantal,selain tidak aman jumlah uang itu sama sekali tdk bertambah,maka yang demikian tidak bisa disebut investasi.melaikan menyimpan.
Jadi inti dari pengertian investasi apapun yang kita lakukan dan mendapat ke untungan lebih dari nilai yang kita tanamkan intulah yang disebut sebagai investasi.

Menurut saya aset adalah uang atau benda-benda yang dapat menciptakan nilai lebih tinggi,memiliki barang atau apapun itu ketika tidak bisa membiayai dirinya sendiri dan tidak bisa menghasilkan lebih dari nilai barang tersebut itu belum tentu bisa kita sebut sebagai investasi
Investasi tentu saja sebuah istilah yang tidak asing lagi ditelinga kita.sejak dulu investasi merupakan salah satu kegiatan primadona dalam kaitannya memenuhi kebutuhan atau keinginan seseorang. Mungkin anda juga saat ini sedang berinvestasi Emas,Rumah,properti,Investasi onlin atau apapun itu,yang pasti investasi,Investasi merupakan sarana untuk menjadikan nilai tambah terhadap modal yang kita miliki. Untuk lebih jelasnya saya akan terangkan secara sederhana dan singkat apa sebenarnya investasi dan instrumen-instrumen apa saja yang bisa dijadikan pilihan para investor .

Pengertian Investasi

Saya yakin anda tentu sangat memahami atau setidaknya telah mendengar apa yang disebut investasi.
Investasi selalu disangkut pautkan dengan kekayaan yang ada pada seseorang.Mengapa?Karena investasi bagi sebagian orang merupakan salahsatu “simbol jalan”menuju kesejahtraan materi.

Lalu pertanyaannya,mengapa masih banyak orang yang telah melakukan investasi masih belum bisa menikmati hasil investasinya? Hal ini tidak lain karena banyak orang yang ingin menikmati hasil investasi secara cepat,Misalnya baru saja mendapatkan beberapa puluh juta rupiah,orang tersebut membeli barang-barang yang bersifat produktif, Seperti mobil baru padahal ia masih mempunyai mobil yang kondisinya masih baik dan layak untuk digunakan, Atau membeli ponsel terbaru dengan harga yang mahal.Kebiasaan-kebiasaan seperti inilah yang pada akhirnya menyebabkan orang tersebut gagal menikmati hasil jerih payahnya atau gagal menikmati hasil dari investasinya.

Selama ini saya yakin anda sudah mempunyai kehidupan yang cukup dari hasil kerja di kantor atau pekerjaan lainnya.Bisa jadi kehidupan primer anda terpenuhi dengan gaji bulanan.Namun bagaimana ketika gaya hidup anda menuntut anda untuk bisa memenuhi kebutuhan yang lain,

Hal ini tentu saja akan menjadikan gaji bulanan anda atau penghasilan bulanan anda akan menjadi ketar-ketir karena tidak adanya income tambahan.Oleh karena itu investasi menjadi salah satu jalan untuk menututupi kebutuhan dan gaya hidup yang anda inginkan.
Investasi berkaitan erat dengan akumulasi suatu bentuk aset.dengan harapat aset tersebut memberikan keuntungan bagi sipemilik aset pada masa yang akan datang .

Sederhananya,Investasi kumpulan aset yang apabila suatu waktu nilainya melebihi harga perolehan aset secara signifikan.seperti menyimpan uang di bank selain aman anda akan mendapat ke untungan berupa bunga atas uang yang di tabung di bank,bisa jadi tabungan itu kita sebut sebagai aset.namun sangatlah berbeda ketika uang tersebut kita simpan dibawah bantal,selain tidak aman jumlah uang itu sama sekali tdk bertambah,maka yang demikian tidak bisa disebut investasi.melaikan menyimpan.
Jadi inti dari pengertian investasi apapun yang kita lakukan dan mendapat ke untungan lebih dari nilai yang kita tanamkan intulah yang disebut sebagai investasi.

Menurut saya aset adalah uang atau benda-benda yang dapat menciptakan nilai lebih tinggi,memiliki barang atau apapun itu ketika tidak bisa membiayai dirinya sendiri dan tidak bisa menghasilkan lebih dari nilai barang tersebut itu belum tentu bisa kita sebut sebagai investasi

Pengertian Properti dan istilah properti pribadi

Beragam kelompok ilmu seperti hukum, ekonomi, antropologi, sosiologi menerapkan konsep tersebut secara lebih sistematis, namun definisi yang diberikan berbeda antara satu bidang imu dengan yang lainnya.

Dalam bidang ilmu sosial, seringkali istilah properti ini digunakan sebagai "suatu kelompok hak" dan ditekankan bahwa properti adalah bukan merupakan suatu hubungan antara manusia dan barang, namun lebih merupakan hubungan antara "penghargaan manusia atas barang".

"Properti pribadi" kadang digunakan sebagai sesuatu istilah yang maknanya mirip dengan " kepemilikan individu", tetapi istilah tersebut juga dapat digunakan untuk suatu kepemilkan properti secara kolektif dalam bentuk " "kepemilikan perusahaan" ,dan beberapa filsuf seperti Karl Marx menggunakan istilah ini untuk menjelaskan hubungan sosial antara mereka yang menjual tenaganya dan mereka yang membelinya ( menggunakan tenaga tersebut) . Kesemuanya ini adalah berbeda dengan properti publik , yang merupakan hak kepemilikan dari seluruh komunitas secara kolektif atau suatu negara.
Beragam kelompok ilmu seperti hukum, ekonomi, antropologi, sosiologi menerapkan konsep tersebut secara lebih sistematis, namun definisi yang diberikan berbeda antara satu bidang imu dengan yang lainnya.

Dalam bidang ilmu sosial, seringkali istilah properti ini digunakan sebagai "suatu kelompok hak" dan ditekankan bahwa properti adalah bukan merupakan suatu hubungan antara manusia dan barang, namun lebih merupakan hubungan antara "penghargaan manusia atas barang".

"Properti pribadi" kadang digunakan sebagai sesuatu istilah yang maknanya mirip dengan " kepemilikan individu", tetapi istilah tersebut juga dapat digunakan untuk suatu kepemilkan properti secara kolektif dalam bentuk " "kepemilikan perusahaan" ,dan beberapa filsuf seperti Karl Marx menggunakan istilah ini untuk menjelaskan hubungan sosial antara mereka yang menjual tenaganya dan mereka yang membelinya ( menggunakan tenaga tersebut) . Kesemuanya ini adalah berbeda dengan properti publik , yang merupakan hak kepemilikan dari seluruh komunitas secara kolektif atau suatu negara.

Pengertian Motivasi , Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan individu untuk mencapai tujuannya. Ketiga unsur utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Makna motivasi adalah alasan yang mendasari suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi yang tinggi dapat berarti orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang ingin ia lakukan pekerjaannya sekarang.

Berbeda dengan motivasi dalam arti berkembang di masyarakat yang sering disamakan dengan roh, sebagai contoh dalam percakapan "Saya ingin anak saya memiliki motivasi tinggi". Pernyataan ini bisa berarti bahwa orang tua ingin anak-anak mereka untuk memiliki semangat belajar yang tinggi. Oleh karena itu, harus dipahami bahwa ada perbedaan dalam penggunaan istilah motivasi dalam masyarakat. Ada mendefinisikan motivasi sebagai suatu alasan, dan ada juga sama dengan semangat motif.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas yang terkait dengan bagaimana seseorang giat berusaha, tetapi tidak menghasilkan intensitas tinggi kinerja yang memuaskan kecuali usaha dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Sebaliknya elemen terakhir, ketekunan, ukuran berapa lama seseorang dapat mempertahankan bisnis mereka
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan individu untuk mencapai tujuannya. Ketiga unsur utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Makna motivasi adalah alasan yang mendasari suatu tindakan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi yang tinggi dapat berarti orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang ingin ia lakukan pekerjaannya sekarang.

Berbeda dengan motivasi dalam arti berkembang di masyarakat yang sering disamakan dengan roh, sebagai contoh dalam percakapan "Saya ingin anak saya memiliki motivasi tinggi". Pernyataan ini bisa berarti bahwa orang tua ingin anak-anak mereka untuk memiliki semangat belajar yang tinggi. Oleh karena itu, harus dipahami bahwa ada perbedaan dalam penggunaan istilah motivasi dalam masyarakat. Ada mendefinisikan motivasi sebagai suatu alasan, dan ada juga sama dengan semangat motif.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas yang terkait dengan bagaimana seseorang giat berusaha, tetapi tidak menghasilkan intensitas tinggi kinerja yang memuaskan kecuali usaha dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi.
Sebaliknya elemen terakhir, ketekunan, ukuran berapa lama seseorang dapat mempertahankan bisnis mereka

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *